Kompetisi Ranjang

21 Oct

Ini cerita tentang keluarga yang berebut ruang sempit untuk tidur. Keluarga kami.
Sejak lahir Mika selalu tidur bersama kami, dalam ranjang yang sama. Bertiga.

Waktu kecil dia punya baby box yang sebenarnya agak mubasir juga dibeli karena hanya dipakai saat dia tidur siang dan sesekali saat dia sudah bisa merangkan dan belajar jalan. Selebihnya dia tidur bersama papa-mamanya.

Waktu saya masih tinggal bersama orangtua, masalah perebutan lahan di ranjang ini tidak terdeteksi karena kami tidur di ranjang berukuran King Size dan Mika waktu itu masih kecil. Waktu dia sudah bisa tengkurap, dia mulai mendominasi ranjang karena saat tidur dia bergerak ke sana-kemari.

Masalah mulai timbul saat kami pindah ke rumah sendiri, dengan kasur berukuran Queen Size.

Mika sekarang 4 tahun lebih dan dia tetap tidur bersama kami.

Di rumah kami, ada tiga kamar tidur. Kamar saya dan nala, kamar Mika, dan kamar si Mbak. Meski Mika punya kamar sendiri, tapi dia tidak pernah tidur di sana karena TIDAK ADA AC-nya.. Di rumah kami memang AC hanya satu (Ehem.. harap maklum, pengiritan listrik) dan sebagaimana anak jaman sekarang yang sudah mengenai sepoi angin dari pendingin ruangan, Mika hanya mau tidur di kamar ber-AC, yakni kamar saya dan Nala.

Jadilah meski dia punya kamar sendiri (yang sudah dipasangi wallpaper!!) tetap saja dia tidak tidur di sana.

Kebayanglah bagaimana kompetitifnya kami bertiga berebutan lahan jika waktu tidur sudah tiba. Adik saya si Fuji selalu meledek kami sebagai keluarga teletubbies. Well, itu sih sebenarnya lebih ditujukan ke saya dan Nala, karena postur kami yang aduhai seperti teletubbies. Nah, kebayang ada dua teletubbies dengan satu anak tengil yang maunya tidur dengan gayanya sendiri.

Di awal tidur, semua memeluk bantal. Di pagi hari, bantal dan juga bed cover berjatuhan di lantai, dengan posisi seringkali seseorang sudah di tepian kasur (biasanya yang paling powerless), kalau nggak saya ya Nala, karena Mika selalu tidur di tengah.

Di tengah malam atau dini hari, saya atau Nala sering terbangun hanya untuk mengatur posisi si boss Mika. Kalau dia nggak berhasil diatur posisinya, biasanya Nala ngalah dan akhirnya pindah tidur di sofa merah (satu-satunya sofa di rumah kami). Tapi, meski ranjang terasa lebih lapang karena si Tingky Wingky pindah ke sofa, biasanya Mika atau saya bangun dan meminta nala kembali ke ranjang. Rasanya gimana gitu ya kalau udah biasa tidur dempet-dempetan trus ada satu yang nggak ada. Hehehehe..

Kalau sudah dipanggil kembali ke ranjang, Nala biasanya punya posisi tawar lebih. Dia akan bilang, “Kalau nyuruh aku tidur di sini, pada benerin dong posisinya.” Akhirnya kami pun mengatur posisi dan kembali tidur.. Ah, ribet ya.. Tidur aja pusing rebutan lahan..

3 Responses to “Kompetisi Ranjang”

  1. [en]emy October 21, 2013 at 2:25 pm #

    Lovely. I envy you three!

  2. Sandra October 28, 2013 at 2:07 pm #

    Cute family 😉

  3. geulizz November 28, 2013 at 12:14 pm #

    Punya AC . Punya Sofa. Punya wallpaper. Aku mau nginep saanaaaaaa ah

Leave a comment